Memalingkan otak ku dari jurnal-jurnal yang harus di review, meng-close tab dari IEEE Xplore, aku memikirkan sesuatu dan… Ketika aku baru saja mengetik satu dua kalimat yang menurut ku penting untuk ditulis, aku teringat sesuatu yang lain lagi. (What an important thing ya ken)
Ketika itu, senja. Aku berjalan sejauh 300m menuju kosan tempat aku tinggal. Sore itu, jalanan sangat ramai. Kelelahan setelah mengerjakan alat seharian dan ditambah sore di Riau kala itu sangat panas, sehingga badan ini tergoda akan Indomaret yang full AC dan dikelilingi makanan – makanan ringan serta minuman – minuman segar. Sebelum ke kosan, aku mampir ke Indomaret. “Kali aja ada yang bisa aku beli”, pikir ku.
Keluar dari Indomaret, tangan kanan ku memegang sebuah kotak minuman kemasan. Nescafe. Itu salah satu minuman yang rajin aku konsumsi setelah air putih. Itu dulu. Tinggal berjalan 20 meter lagi, aku akan tiba di pagar kosan. Sambil berjalan, tangan kiri ku berusaha merogoh tas ransel untuk mencari kunci kosan beserta pagarnya yang berlapis – lapis. Ketika kedua tangan ku sibuk, pandangan ku tak tentu arah, kaki ku merasakan sesuatu. Tidak sengaja, aku menendang sebuah buku hingga bergeser beberapa centi.
Sebuah buku berukuran A6. Kecil saja. Hard cover berwarna hitam. Tidak begitu lusuh. Sepertinya buku hutang… Aku yang memiliki keingintahuan yang tinggi akan hal – hal yang tidak penting, membuka dan memulai membaca lembar pertamanya,
Nama ku Ani* dan ini adalah Diary ku
Kelas : 5 C SD
*Nama samaran
Aku tersenyum tipis melihat betapa lucunya anak kecil mempunyai diary seperti ini. Halaman pertama dihiasi dengan gambar bunga – bunga berwarna – warni. Pasti buku ini berisikan cerita – cerita lucu ia dan teman – temannya. Aku melanjutkan perjalanan ku ke kosan membawa buku itu dan kotak minuman ku ditangan kiri, dan menggenggam sekumpulan kunci ditangan kanan.
Aku membuka pintu kamar, menghidupkan lampu dan kipas. Duduk di atas kasur. Dan melanjutkan nya.
Hari ini tanggal 6 September hari sabtu.
Hari ini aku kena marah lagi sama mama karena ikut pergi dengan papa. Awalnya papa mengajaku pergi mencari sepatu dan kaus kaki untuk dia. Aku bosan dirumah jadinya aku pergi sama papa, dan dia juga ikut. Ya jelas ikut, sepatunya kan untuk dia. Aku pergi ke toko sepatu di pasar. Aku turun dan melihat-lihat sepatu. Gak lama setelah itu, papa langsung ke kasir dan membayar sepatu untuk dia.
Setiba dirumah, mama sudah menunggu ku dengan menggengam sapu lidi ditangannya. Dengan cepat aku dipukul, sambil memarahi ku. Mama jarang sekali memukulku apalagi dengan sapu lidi.
Aku menangis kesakitan. Mama berhenti memukuli aku tapi masih mengeluarkan kata-kata kasar.
Nggak lama setelah itu papa masuk dengan dia yang membawa kantong plastik berisi kotak sepatu.
Mama marah lagi.
Tapi aku langsung lari naik ke atas, ke kamar ku. Aku langsung ke kasur dan menutup muka ku dengan bantal dan memeluk guling ku. Aku menangis dengan ditutupi bantal di muka ku. Aku menangis kesakitan. Aku melihat beberapa goresan merah di kaki ku karena kena sapu lidi. Aku menangis hingga aku sulit bernafas.
Aku masih bisa mendengar suara mama dan papaa berantam dibawah. Ini salah aku?
Aku tau mama gak suka aku main sama dia, dan itu salah aku.
Disini, mata ku mulai perih.
16 November
Hari ini ulang tahun papa. Tadi aku membelikan sebuah pena di koperasi sekolah. Aku beli warna merah. Tapi aku sangat tidak tau gimana cara ngasih nya. Aku malu kalau aku harus ngasih langsung. Jadinya, aku ke kamar papa dan aku sangkutkan pena nya di kemeja papa yang tergantung di lemari nya.. Semoga papa suka..
24 Desember
Tadi malam aku terbangun karena ada gempa. Disini terasanya tidak begitu terasa sih. Aku turun, semua udah bangun. Papa nonton tv, mama sibuk mencari sesuatu di rak buku. Mama sangat sangat kesal dan membongkar isi rak buku dengan penuh emosi. Ternyata mama mencari buku cetak bahasa Indonesia adik aku.
Ternyata, buku cetak bahasa Indonesia adik aku ada di tas dia. Mama marah lagi sama dia. Mama marah teriak – teriak karena mama udah nyari buku nya kemana mana tapi dia tidak bilang kalau bukunya ada di dia.
27 Januari
Aku sedih aja. Ternyata bantal boneka punya dia itu ternyata papa aku yang belikan. Aku pernah minta boneka tapi tidak pernah dikasih, sedangkan dia…
2 Februari
Hari ini papa mengajaku ke toko boneka dan aku disuruh memilih boneka untuk aku sendiri. Aku senang sih, tapi…
20 Mei
Tadi aku ada acara disekolahku. Aku khatam qur’an. Tapi yang datang cuma mama. Mama merekam aku dengan handycam. Papa ga datang katanya ada urusan. Aku gak tau tapi aku sedih liat teman – teman ku yang kedua orang tuanya datang. Aku sedih kenapa papa gak datang ke acara penting aku.
29 Mei
Hari ini aku sedih sekali. Papa aku ternyata pergi liburan dengan dia, waktu aku khatam qur’an kemarin. Katanya ada urusan. Ternyata papa pergi liburan dengan anak kesayangannya. Mungkin aku bukan anak nya. Mungkin papa lebih sayang keponakan nya daripada aku. Padahal aku sudah bilang jauh-jauh hari acara khatam qur’an itu. Mungkin papa pikir ini bukan acara yang penting… Papa gak tau gimana sedih nya aku.
Dititik ini. Pipi aku udah basah. Halaman selanjutnya..
Ya Allah, aku benci dengan kehidupan aku. Kenapa harus ada anak itu dikeluarga kami. Kenapa dia harus tinggal disini. Awal-awal aku suka sih main dengan dia, tapi lama kelamaan aku merasa papa aku lebih sayang ke dia. Mama aku gak suka anak itu tinggal disini. Mereka selalu berantam. Bikin aku pusing. Mama jadi suka marah – marah dan ngeluarin kata – kata kasar ke aku. Ya Allah, aku pengen mati aja. Ya Allah.. kalau bisa ambil aku sekarang..
Dari sebuah catatan pribadi sorang anak yang tengah berada di bangku SD. Buku ini mengingatkan ku dan mengajarkan ku banyak hal.
HIIIIIIIII! YOOO WHAZZUP GUUUUYS! The weekend is already overrrrr… It’s time to go back to your routine and it’s time to make money (if you’re lucky) or it’s time to move your ass to your class and continue daydreaming on your seat while your professor is trying to explain something he’d learned.
Yay! Finally, I have something to share to my web. Actually, I always have something to share but I’m just too lazy too tired to type it till I forget the details.
Jadi, segalanya itu selalu ada awal dan ada akhir. Cerita long weekend ini diawali dengan orang yang sama dengan weekend trip tahun 2013. Dari seorang teman bernama Agung.
N : “Un, tanggal 1, 2, 3 (september) ada plan?”
A : “Ga ada, kenapa?”
A : “Ga balik Duri?”
N : “Hmm.. engga, kenapa?”
A : “Kami mau pergi rafting di sukabumi ada Kadek juga. Ikut gaak?” (Ada Kadek artinya seloo ada cewek juga kok)
N : “Ikuuuuuut” (Well, at this point, tetap sama dengan sebelum-sebelumnya, aku juga belum bisa pastikan untuk diizinkan mams paps he he)
A : “Okay ntar kita bicarain”
Tanggal 30 Agustus googling tempat rafting, tanggal 31 booking + dp + nyari mobil, tanggal 1 berangkat.
Jadinya izin ga ken? Engga dong he he he. Lagi beruntung aja, pada saat yang bersamaan, papa ku lagi sibuk he he he.
Kalo mau jalan jalan jauh, apalagi sama anak-anak ini, rencanainnya jangan jauh jauh hari. Biar jadi. Soalnya, kalo direncanain jauh-jauh suka cuma jadi rencana.
Naaaaah, personilnya kali ini : Aku, Kadek, Agung, Ary, Aan, Ispari, Rian dan Randi. Meka G11 dan ada nyempil 1 Meka G12.
Jadi ceritanya, starting point nya kan di Cikarang. Akunya dari Jaksel abis sholat Ied bareng keluarga (Sisa-sisa keluarga yang di Jakarta). Nah aku nya ga tau gimana caranya biar sampe Cikarang. Yaa, inget sih harus naik bis di Semanggi, tapi ga tau bis yang mana dan ya intinya males aja dah nyari tau.
Untungnya ada Aan yang tinggalnya di deket PIM. Yaudah, janjian lah ni aku dan Aan jam 11 siang di Stasiun Manggarai, biar bisa langsung cus ke Bekasi.
Tiba di Mesjid Istiqlal jam 5.30
Sholat Ied jam 7.00
Selesai Sholat Ied + Ceramah + doa jam 8.00
Tiba di CP jam 9.00
Mall CP buka jam 10.00 dan disaat yang bersamaan, Aan udah tiba di Manggarai.
Beli King Mangoo ngantri sampe jam 11.00 tapi alesannya ‘ada urusan’ WKWKWK
Ga sempat makan ga sempat duduk aku langsung pesan uber motor biar bisa buru-buru gitu ke stasiun Manggarai. Takut aja gitu Aan tiba-tiba ngamuk akunya ngaret. Soalnya menunggu itu ga enak euy. Menunggu kamu putus dengannya aja aku maless he he he.
Diperjalanan aku update posisi terus. Buat mastiin Aan ga ninggalin aku hahahaha.
11:31 AM An aku udah naik ojek
11:53 AM An aku baru masuk stasiun nih
11:55 AM An naik an
… kita naik.. bersamaan dengan jutaan penumpang lainnya..
11:56 AM Di gerbong berapa ken? Aku 7
12:00 PM Aku 6
Hm….
Keretanya padat……… dari Manggarai sampai stasiun Klender Baru. Nah, Udah lumayan sepi dan hampir sampai akhirnya aku bisa duduk.
Aku ngeliat ke arah gerbong 6. Ada orang berdiri pake baju oren pake celana pendek, bawa ransel.
Hm… sepertinya sih… itu Aan
Kesana ga yaaa
Duh pewe
…
Bobo aja deh HAHA
Setengah jam kemudian kita tiba di Stasiun Bekasi. Ya jelas aku lah yaa yang nyamperin dia yang masih bingung nyari aku ha ha ha karena akunya pake masker kali ya.
“Aan!”
“Eh Ken”
*Ni anak, udah 3 tahun ga ketemu kayanya ga ada yang berubah pasti*
Langsung pesan uber karna buru-buru bruh. Dan 1 jam kemudian, tiba lah di kontrakan mereka – mereka itu.
Ha ha ha nyampe lagi disini.
Duh, udah lama juga ya aku ga kesini.
Disana ada rame lah pokoknya :
Aan – Terakhir ketemu kayanya juga pas wisuda tahun 2014. Setelah itu yaudah pada mencar nyari peruntungan.
Usman – Usman juga terkahir ketemu pas kapan ya… pas masa – masa ngerjain TA lah ya kayanya…
Kadek – Terakhir ketemu ya pas aku ke Cikarang terakhir kali ituu wkwk 2 tahun lalu.
Ispari – Terakhir ketemu ya pas jalan jalan ke TMII tahun lalu sama mereka-mereka ini juga
Rian – Terakhir ketemu pas kerumah Fajek sih ngeliatin anaknya
Ary – Terakhir ketemu pas mereka mau ke Pulau Tidung *kalo ga salah
Agung – Baru juga ketemu lebaran kemarin
Randi – Ga ingat sih, dulu pas masih kuliah kayanya juga jarang ketemu, Junior sih.
Masalahnya, dari yang awal kenal tahun 2011 yang bentukannya semua kaya pentol korek api sampai sekarangg pada gendutan, putihan, tapi perangai ga ada bedanya hahahaha.
15.30 : Gas ke Sukabumi
Modalnya anak-anak milenial kalo traveling kan pasti Google Maps. Ga buat traveling aja sih, nyari makan, nyari mall, nyari stasiun, dsb. Dikarenakan banyaknya hambatan seperti godaan berhenti di Indomaret, jadinya nyampe kemaleman jam 9.30. Macet juga sih, tapi kontribusi terbesar lamanya diperjalanan adalah dikarenakan keeksistensian alfamart dan indomaret.
Sesampainya, aku yang super duper kelaparan langsung semangat dengar pengurus penginapannya bilang ‘Makan malamnya sudah siap yaaaa’. Niceee, prasmanan gitu ada nasi, ayam, bakwan, sayur, jagung, kerupuk. Meskipun aku ga makan ayam, aku mikirnya : ambil nasi, sayur, bakwan ++
Mau nyendok nasi
Buka penutup bakul nasi
Jebreeet!
Ada cicak lompat
🙂
🙂
🙂
Ga jadi nyendok nasi.
Balik duduk lagi.
🙂
🙂
“Gapapa keen, ambil aja nasi bagian bawahnya”
“Buang aja nasi bagian atasnya keen”
Tapi ya gimana ya, akunya udah keburu males..
Yang nyiapin makanan ngeliat sih ada cicak, dan mereka kayanya bingun deh mau gimana. Jadinya, salah satu dari mereka ambil nasi yang baru. Tapi ya tetep aja, nafsu makan langsung hilang bruh. Akhirnya aku makan ga pake nasi. Cuma sayuran + bakwan + jagung.
Nyampe di Cottage, yang ciwi ciwi dapet kamar dong, yang cowo cowo tidur diluar. Di ruang tengah maksudnyaa. Aku langsung cuci muka, gosok gigi, ganti baju, sholat, daaaaan join mereka mereka yang udah duduk di terasnya.
Ada yang main gitar
Ada yang megang kamera
Ada yang nyebat
Ada yang nyari-nyari sinyal
No service guys. Ga ada sinyal.
Aku.. duduk bengong. Meresapi suara riak air sungai yang mengalir dengan derasnya di samping cottage ini dan diiringin alunan suara gitar dan nyanyian.
Sebenernya, semuanya udah bagus sih. Cottage nya bagus, makanannya enak, orangnya ramah, tapi ya itu si cicak… ngerusak semuanya…
“MAIN UNO YUUUK”, kata ku teringat kalo tadi ada kartu uno.
“Aku ga pandaai”
“Aku ga tau caranyaa”
“Aku ga tau peraturannyaa”
Akhirnya, apalah daya jikalau tidak ada yang tau peraturannya. Akulah yang mengajarkan mereka-mereka ini main UNO. Dengan pengetahuan minim (dengan tambahan peraturan-peraturan yang aku bikin sendiri HAHA), aku menjelaskan peraturannya sepengetahuan ku. Tapi yang penting aku harus berlagak pro biar mereka pada percaya wkakakakakaka. Bener kan? Kita harus keliatan pintar biar dikatain pintar wkwkw. Bego.
Dan ternyataaa, mereka nagih main UNO. Nagihnya bukan karena apa, tapi karena mereka mikir, “Kok bisa aku kalah dengan peraturan bodoh ini?” wkwkwkwk. Lucu sih. Semoga setelah main UNO, Rian bisa bedain mana yang 9 mana yang 6.
“OH MY GOD UDAH JAM 1”
“Udah ah tidur lah lagiiii besok raftingnya jam 9”
“Iyaa sekali main ni aja lagi”
…
Dan akhirnya tiba lah di penghujung malam. Waktunya tidurrr dan hihihi ga sabar mau main arung jeram. Bakalan kaaya gimana ya..
…
September 2nd, 2017
06:00 AM
“Kadeeeek Nikeeeen banguuuuun”
Tok tok tok tok…
Aku denger sih, ada yang manggil manggil dari balik pintu. Tapi akunya masih ngantuk jadinya bodo amat hm.
“Kadeeeeek”
“Nikeeeeen”
“Iyaaaa”, jawabku ….. agar mereka diam.
Mencoba tidur lagi
Eh ga bisa
Coba lagi
Eh ga bisa lagi
Yasudah. Bangun aja deh.
HOOOOAAAAAAAAMMMMM. Seger sih pagi – pagi udaranya. Ada bunyi air sungai gimanaaa gitu. Adem.
Tap tap tap tap mandi selesai.
Time for breakfast.
Nasi Goreng.
Hmm mencurigakan. Pasti nasi kena cicak kemarin digoreng… Hmmmmmm… Ya gapapa deh yang penting dimasak lagi jadi yaa semoga kuman di kaki cicak nya mati gituu….Yang penting makan. Luappper.
Jam 8.45 kita berdelapan menuju starting point arung jeram nya. Nyampe disana jam 9.30. Yaa cukup jauh ternyata. Jalanannya menanjak, menurun, berliku, berbatu lagi. Cuma ngasi tau aja sih.
Sebenarnya, pas ngeliat sungainya atau apasih itu namanya jalur arung jeramnya, aku tiba tiba jadi lumayan takut. Well, kalo ga bisa berenang dan kebanyakan nonton film thriller ya gitu sih, takut kelelep, takut tiba tiba ada buaya dari dalam air, takut ada ular, takut tiba-tiba ada yang narik kaki dari dalam air, takut kebawa arus, takut perahunya kebalik, takut semuanya tiba tiba muncul deh pokoknya.
“Tenang ken, kita semua disini ga ada yang bisa berenang kok”
“W-W-W-WHAAAAT??? KALO GA ADA YANG BISA BERENANG KALO ADA YANG KENAPA KENAPA SIAPA YANG NOLONGIN???”
“Cuma Sitok yang bisa berenang disini ken” FYI, Sitok itu nama bapaknya Agung.
LOL ternyata, semuanya pandai renang… Kecuali aku dan kadek.
Pake pelampung dan helm kok ken. Selo.
Kemudian sekitar jam 10 dikasi aba-aba buat naik perahu karetnya. Kita dibagi menjadi 2 team. Aku, Agung, Rian, Randi dan Kadek, Ary, Ispari, Aan. Kalo di inget inget. Kocak sih. Seru. Seru buuangeeet. Jadi satu waktu, perahu team aku kesangkut batu. Trus pemandunya ngomong pake bahasa sunda, “Kadieu kadieu”. Gils, semua orang Sumatra ga ada yang ngerti kadieu artinya kemanaa. Semuanya langsung bingung.
Jir kadieu ini kemana nih
*lihat kebelakang liatin pemandunya*
Kadieu kiri apa kanan sih
Ga tauu, udah ikutin aja mas nya
Selesai arung jeram baru kita tau arti kadieu = kesini. Hm. Salah sih ga ngebriefing kita bahasa sunda sebelumnya…
Arung jeram selesai. Agung loncat gitu dari atas batu ke air.
Akunya pengen…
Tapi ga berani…
Trus di “ayo – ayo” in…
Trus jadi bingung…
Takut nyesel…
…
Akhirnya aku membuat keputusan. Salah satu keputusan terberat buat ku. Aku memilih.. untuk loncat. Loncatannya ga ada bagus-bagus nya sih. Tapi pengalaman pertama cuy wkwkwk. Trus Ispari, Rian ikutan loncat..
Selesai arung jeram, berenang, kita mandiiiiii. Aku kalah saing sih sama kadek buat dapetin kamar mandi untuk mandi pertama. Jadinya kadek mandi pertama. Abis itu, aku.
Nah, setelah aku mandi, Aan mandi. Semenit dua menit tiga menit setelah Aan masuk kamar mandi…
“SIAAAALAN! AIRNYA MATI”, ya jelas Aan lah yang ngomong dari dalam WC.
Wkwkwkwkwkk Aan trademark dari dulu. Apa aapa, selalu awalnya “SIAAALAN!”
Kasian sih lagi mandi masih licin airnya mati. Tapi untungnya ya ga pas aku mandi wkwkwkwk.
It’s time to go back home!
Rute pulang sengaja kita bedain sih, soalnya mau nyantai juga mau main di Bogor gitu rencananya. Eh nyampe di Bogor, abis makan, supirnya ngantuk.
“Gimana nih, Aan ngantuk. Mati kita”
Gimana ga mati, Aan itu solo driver malam ni. Kalo Aan ga kuat nyetir, ga pulang pulang. Kalo dipaksain takutnya jadi kenapa-kenapa….
“An tidur aja dulu an”
“An tidur di mushola aja An dibawah ada kok”
Tapi Aan kayanya udah pewe tidur di meja restoran ini.. Yaudah kita biarin aja Aan tidur dulu. Akhirnya, sepanjang perjalanan aku ajakin Aan ngobrol. Apa aja dah pokoknya biar dianya ga ngantuk dari Bogor – Cikarang. Ini lagi, 6 karung beras dibelakang pada tidur semua padahal janjinya ga ada yang boleh tidur. Parah sih.
Terima kasih teman-teman untuk liburan nyaaaaaa! Meskipun pulang-pulang langsung kena flu, tapi isoke. Gils, tamat udah 3 tahun yang lalu tapi masihhhh aja.
3 tahun berlalunya rasa 3 hari. EHA.
Engga deng, dulu waktu kuliah rasanya udah nangis-nangis pengen lulus cepat. Drama disetiap proyek, drama sama senior/junior, drama sama dosen, drama TA sih udah jelas…
Semester pertama, masih kalem. Tugas belum banyak. Masih tugas gamtek. Yaa selo lah ga ribet – ribet banget.
Semester kedua, mulai drama sama partner proyek. Aku sih masih ingat, waktu dimintain progress proyek Elektronika Digital sama pak Edilla, kelompok aku ga ada progress. Akunya nangis di WC karna kesal sama diri sendiri ga bisa apa apaa wkwkwk.
Semester ketiga, ini yang kebandung bareng anak molis kan? Awal nya cuma ikut ikutan fuah yg pengen bgt ikut tim molis. Katanya cuma satu cewek yang bakal dipilih. Eh taunya kita berdua gabung tim molis. Syeneng buaanget. Because at that time, I have no idea what I’m capable of. Sampai sekarang aku juga suka meng-underestimate diri sendiri sih.
Semester keempat, Semester terberat secara batin sih. Ini semester yang disekelompokin berdua di praktikum manufaktur bareng Daud kan ya? HAHA. Bayangin aja, praktikum manufaktur cuma berdua sedangkan yang lain disekelompokin bertiga. Kayanya Daud dulu pasti gondok sama aku. Akunya kan takut itu mesin kenapa-kenapa jadinya aku stress trus suka marah-marah nya ke Daud WKWKWK. Amppuuun.
Semester kelima, KP kan. Nyari KP ga ada drama-drama an kok. Setelah nya baruu…
Semester keenam, ini nih. Titik dimana kebersamaan dipertanyakan. Bisa tiba – tiba slek sama sahabat sendiri, bisa yang teman jadi sahabatan, bisa yang ga begitu dekat tapi ternyata ngebantuin. Disini bakal kerasa mana yang cuma support lewat mulut, mana yang beneran support dengan tindakan.
Ingat TA, jadi ingat Pak Akhyan. Jadinya, sekarang untuk jadi dosbing skripsi, aku ngincer dosen yang mirip – mirip sifatnya dan cara ngebimbing nya dengan Pak Akhyan. HE HE HE. The best deh Pak Akhyan + Pak Jajang. Drama disini panjang buuanget sih, butuh 1 postingan tersendiri nih.
Rinduuuuu
http://www.dahliacanny.com/wp-content/uploads/2020/01/heart-infinity-symbol-png-6-512x430.png00Dahlia Cannyhttp://www.dahliacanny.com/wp-content/uploads/2020/01/heart-infinity-symbol-png-6-512x430.pngDahlia Canny2017-09-16 21:23:002017-09-16 21:24:54I Guess.. We've Made it!
